Di umurnya yang memasuki setengah abad ini, saya berharap agar Pramuka
menjadi “besar” bukan hanya di kalangan Pramuka saja. Di kalangan
Pramuka dikenal istilah Jambore daerah/nasional/dunia, Raimuna
daerah/nasional, PeranSaka, dll. Begitu banyak kegiatan tersebut, tetapi
info dan eksposnya terlalu minim, sehingga menjadikan orang tidak
mengganggap Pramuka. Hanya orang-orang yang berkecimpung di dunia
Pramuka saja yang tahu kegiatan tersebut. Coba saja bilang “kemarin saya
baru mengikuti perkemahan Raimuna Nasional”. Apa tanggapan orang?
Kemungkinan besar, biasa saja. Nothing special!
Hampir sama dengan “memakai baju dan celana pramuka”. Coba hitung berapa banyak anak muda
yang masih mau memakai seragam Pramuka! BERAPA? Sungguh tragis memang.
Gerakan yang awal mulanya bernama kepanduan, yang ikut serta aktif dalam
persiapan kemerdekaan RI ini sudah menjadi sesuatu yang tak bernilai di
kalangan orang muda. Siapa yang salah? Entahlah..
Saat-saat di mana mereka memakai seragam Pramuka adalah saat yang
paling ditunggu. Upacara HUT NKRI ke 66 merupakan saat pertama kali para
anggota memakai seragam. Apa reaksi mereka? Mereka terlihat begitu
antusias ketika memakai seragam. Dengan bangganya mereka memasuki
lapangan upacara dengan seragam Pramuka. Langsung membentuk barisan dan
terlihat rapi. Dengan seragam pramuka lengkap mereka mengikuti jalannya
upacara yang memperingati Kemerdekaan negara ini.
Itu di dunia kuliah. Bagaimana yang di sekolah? Pengalaman berpramuka
di sekolah lebih banyak lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar